Katarak adalah kondisi di mana lensa mata yang seharusnya jernih menjadi keruh, seperti kaca yang berembun. Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi buram, berkabut, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani. Katarak umumnya terkait dengan proses penuaan, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti diabetes, trauma pada mata, atau paparan sinar UV yang berlebihan.
Hal pentingnya adalah: Katarak tidak dapat disembuhkan dengan obat tetes mata, pil, atau ramuan herbal. Satu-satunya pengobatan yang efektif dan definitif untuk katarak adalah tindakan operasi.
Tujuan Pengobatan
Tujuan utama pengobatan katarak adalah untuk:
- Mengembalikan ketajaman penglihatan.
- Memperbaiki kualitas hidup penderita (membaca, menyetir, mengenali wajah, dll).
- Mencegah kebutaan.
Kapan Operasi Diperlukan?
Operasi katarak tidak selalu harus dilakukan segera setelah terdiagnosis. Keputusan untuk operasi biasanya didasarkan pada:
- Gangguan dalam Aktivitas Sehari-hari: Ketika penglihatan yang buram sudah mengganggu pekerjaan, hobi, atau kegiatan rutin seperti menyetir di malam hari.
- Penglihatan di Bawah Ambang Batas: Ketika ketajaman penglihatan sudah menurun signifikan (biasanya berdasarkan penilaian dokter).
- Mengganggu Pemeriksaan Mata Lainnya: Katarak yang terlalu tebal dapat menghalangi pemeriksaan dan pengobatan penyakit mata lainnya, seperti diabetic retinopathy atau degenerasi makula.
- Katarak yang Membengkak (Intumescent): Dapat menyebabkan komplikasi seperti glaukoma.
Dokter akan merekomendasikan waktu terbaik untuk operasi berdasarkan kondisi individu pasien.
Prosedur Operasi Katarak
Operasi katarak modern adalah prosedur yang sangat aman dan efektif, biasanya dilakukan dengan bius lokal (hanya mata yang dimati-rasakan) dan pasien tidak perlu menginap di rumah sakit (rawat jalan).
Teknik yang Paling Umum: Fakoemulsifikasi
Ini adalah teknik standar yang digunakan sebagian besar dokter. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
- Anestesi (Bius): Doket memberikan tetes mata bius untuk mematikan rasa pada mata. Pasien tetap sadar selama operasi.
- Sayatan Kecil (Insisi): Dokter membuat sayatan sangat kecil (sekitar 2-3 mm) di kornea.
- Membuat Lubang di Kapsul Lensa (Capsulorhexis): Dokter membuat lubang melingkar di bagian depan kapsul lensa (kantong yang membungkus lensa).
- Memecah Lensa dengan Ultrasonik (Phaco): Sebuah alat bernama fakoemulsifikasi dimasukkan. Alat ini memancarkan gelombang ultrasonik untuk memecah lensa yang keruh menjadi bagian-bagian kecil seperti serpihan.
- Menyedot Serpihan Lensa: Serpihan lensa yang telah dihancurkan kemudian disedot keluar melalui alat yang sama.
- Memasang Lensa Tanam Intraokuler (LIO): Setelah lensa alami yang keruh dikeluarkan, lensa buatan yang jernih dan dilipat dimasukkan melalui sayatan kecil tadi. Lensa ini akan terbuka secara otomatis di dalam kapsul lensa dan menetap secara permanen.
- Penutupan: Sayatan biasanya sangat kecil sehingga dapat menutup dengan sendiri tanpa perlu jahitan.
Keunggulan Teknik Fako:
- Sayatan sangat kecil.
- Pemulihan cepat.
- Risiko infeksi dan astigmatisme pasca-operasi rendah.
Teknik Lain: ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
- Teknik ini jarang digunakan untuk kasus rutin, tetapi masih diperlukan untuk katarak yang sangat keras dan padat.
- Prosedur: Dokter membuat sayatan yang lebih lebar (sekitar 8-10 mm) untuk mengeluarkan lensa yang keruh dalam satu bagian utuh.
Kekurangan: Pemulihan lebih lama dan biasanya memerlukan jahitan.
Jenis-jenis Lensa Tanam Intraokuler (LIO)
Pemilihan LIO sangat penting karena akan menentukan kualitas penglihatan pasca-operasi. Konsultasikan dengan dokter untuk memilih yang terbaik sesuai kebutuhan dan budget.
Lensa Monofokal (Satu Fokus):
- Kelebihan: Memberikan ketajaman penglihatan yang sangat baik untuk satu jarak (biasanya jarak jauh).
- Kekurangan: Pasien biasanya masih membutuhkan kacamata untuk membaca atau melihat dekat.
- Ini adalah jenis LIO yang paling umum dan sering ditanggung oleh asuransi.
Lensa Multifokal (Banyak Fokus):
- Kelebihan: Dirancang untuk melihat berbagai jarak (jauh, menengah, dekat), sehingga mengurangi ketergantungan pada kacamata.
- Kekurangan: Dapat menyebabkan lebih banyak silau (halo/glare) di malam hari dan biayanya lebih mahal.
Lensa Torik:
- Kelebihan: Khusus untuk mengoreksi astigmatisme (mata silinder) selain katarak.
- Kekurangan: Biaya lebih mahal dari lensa monofokal.
Pemulihan Pasca-Operasi
Pemulihan biasanya berlangsung cepat, tetapi perlu ketaatan pada instruksi dokter:
- Obat-Obatan: Anda akan diberikan beberapa jenis obat tetes mata (antibiotik, anti-inflamasi) untuk mencegah infeksi dan peradangan. Penting untuk menggunakannya sesuai jadwal.
- Pelindung Mata: Anda mungkin perlu menggunakan pelindung mata saat tidur untuk beberapa minggu untuk menghindari menggosok mata.
- Aktivitas: Hindari aktivitas berat, mengangkat beban berat, membungkuk, atau berenang selama beberapa minggu.
- Kunjungan Ulang: Anda harus kontrol secara teratur ke dokter untuk memantau proses penyembuhan.
Risiko dan Komplikasi
Operasi katarak sangat aman, tetapi seperti semua prosedur bedah, tetap ada risiko, meskipun jarang. Komplikasi dapat berupa:
- Infeksi
- Peradangan
- Pembengkakan kornea atau retina
- Ablasio retina (lepasnya retina)
- Katarak Sekunder (Posterior Capsule Opacification): Terbentuknya kembali kekeruhan di kapsul belakang lensa, yang dapat diatasi dengan prosedur laser YAG yang cepat dan tanpa rasa sakit.
Kesimpulan
- Satu-satunya obat untuk katarak adalah operasi.
- Operasi katarak modern (Fakoemulsifikasi) adalah prosedur yang aman, cepat, dan efektif dengan pemulihan yang singkat.
- Pemilihan Lensa Tanam Intraokuler (LIO) yang tepat sangat mempengaruhi hasil penglihatan pasca-operasi.
- Kunci keberhasilan terletak pada diagnosis dini, pemilihan dokter dan fasilitas yang tepat, serta menjalani proses pemulihan dengan disiplin.