Uveitis


Sumber gambar: nationaleyecenter.id

Uveitis adalah peradangan yang terjadi pada uvea, yaitu lapisan tengah mata yang terletak di antara sklera (bagian putih mata) dan retina. Uvea terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:

  • Iris: Bagian berwarna pada mata yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk.
  • Koroid: Lapisan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi pada retina.
  • Badan siliaris: Jaringan otot yang mengatur bentuk lensa mata.

Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan pada jaringan mata, yang berdampak pada kualitas penglihatan dan dapat berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti katarak, glaukoma, bahkan kebutaan permanen.

Mengapa Uveitis Terjadi?

Penyebab uveitis masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang diduga berperan antara lain:

  • Infeksi: Bakteri, virus, atau jamur dapat memicu peradangan pada uvea.
  • Penyakit autoimun: Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, seperti arthritis rheumatoid atau lupus.
  • Kondisi mata lainnya: Katarak, glaukoma, atau cedera mata dapat meningkatkan risiko uveitis.
  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), dapat memicu uveitis pada beberapa orang.
  • Trauma: Cedera pada mata atau kepala juga dapat memicu uveitis.
  • Idiopatik: Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Gejala Uveitis

Gejala uveitis dapat bervariasi tergantung pada bagian uvea yang terkena dan tingkat keparahan peradangan. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:

  • Nyeri mata: Rasa sakit yang tajam dan dalam pada mata.
  • Mata merah: Pembuluh darah pada mata menjadi lebih terlihat.
  • Penglihatan kabur: Kualitas penglihatan menurun secara tiba-tiba.
  • Floaters: Titik-titik hitam atau garis-garis yang melayang di depan mata.
  • Sensitivitas terhadap cahaya: Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang.
  • Penurunan fungsi penglihatan.

Jenis-Jenis Uveitis

Uveitis dapat diklasifikasikan berdasarkan bagian uvea yang terkena, durasi peradangan, dan penyebabnya. Beberapa jenis uveitis yang umum meliputi:

  • Uveitis Anterior: Peradangan yang terjadi di iris dan badan siliar. Ini sering disebut sebagai iritis.
  • Uveitis Intermediat: Peradangan yang terjadi di antara iris dan koroid, juga dikenal sebagai cyclitis.
  • Uveitis Posterior: Peradangan di koroid, yang dapat mempengaruhi retina dan saraf optik.
  • Panuveitis: Peradangan yang melibatkan seluruh bagian uvea.

Diagnosis

Diagnosis uveitis biasanya dimulai dengan anamnesis gejala dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti tes penglihatan, tonometri untuk mengukur tekanan bola mata, serta penggunaan slit-lamp untuk melihat adanya sel-sel peradangan diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Pengobatan Uveitis

Pengobatan uveitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, mencegah kerusakan mata, dan memulihkan penglihatan. Tindakan pengobatan yang diberikan dapat berupa:

  • Obat tetes mata: Untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
  • Obat oral: Kortikosteroid atau obat imunosupresan untuk mengendalikan peradangan.
  • Injeksi intraokular: Untuk memberikan obat langsung ke dalam mata.
  • Operasi: Dalam kasus yang parah, mungkin diperlukan operasi untuk menghilangkan jaringan yang meradang atau memperbaiki kerusakan pada mata.

Komplikasi Uveitis

Jika tidak segera ditangani, uveitis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Katarak: Lensa mata menjadi keruh.
  • Glaukoma: Tekanan dalam mata meningkat.
  • Ablasio retina: Retina terlepas dari lapisan di belakangnya.
  • Kebutaan: Dalam kasus yang sangat parah, uveitis dapat menyebabkan kebutaan.

Penting untuk diingat bahwa uveitis adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan medis segera. Jika Anda mengalami gejala uveitis, segera konsultasikan dengan dokter mata.