Sumber gambar: britannica.com
Apakah Astigmatisma Itu?
Astigmatisma adalah kondisi mata di mana permukaan kornea atau lensa mata tidak memiliki kelengkungan yang sempurna, yang seharusnya mulus seperti bola, tapi pada penderita astigmatisma, permukaannya lebih mirip bentuk telur.
Penyebab Astigmatisma
- Kelainan sejak lahir: Kebanyakan kasus astigmatisma sudah ada sejak lahir akibat kelainan bentuk mata.
- Cedera mata: Trauma pada mata dapat mengubah bentuk kornea sehingga menyebabkan astigmatisma.
- Operasi mata: Beberapa jenis operasi mata, seperti operasi katarak, dapat menyebabkan astigmatisma sebagai efek samping.
- Penyakit mata: Beberapa penyakit mata tertentu juga dapat memicu terjadinya astigmatisma.
- Bentuk kornea: Biasanya, kornea memiliki bentuk bulat seperti bola, tetapi pada penderita astigmatisma, kornea lebih mirip bentuk telur. Hal ini menyebabkan cahaya tidak terfokus pada satu titik di retina.
- Kelainan pada lensa: Dalam beberapa kasus, kelainan dapat terjadi pada lensa mata, yang dikenal sebagai astigmatisma lentikular.
Gejala Astigmatisma
Gejala astigmatisma bisa bervariasi pada setiap orang, namun umumnya meliputi:
- Pandangan kabur: Baik dalam jarak dekat maupun jauh, distorsi pada semua jarak.
- Mata cepat lelah: Terutama saat membaca atau melihat layar atau melihat objek dalam waktu lama.
- Sakit kepala: Seringkali terjadi akibat terlalu memaksakan mata.
- Kesulitan membedakan garis lurus: Garis-garis mungkin terlihat melengkung atau bergelombang.
- Sensitif terhadap cahaya: Cahaya terang dapat membuat mata terasa silau.
- Kesulitan membaca tulisan kecil.
- Sering menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas.
Diagnosis
Diagnosis astigmatisma biasanya dilakukan melalui pemeriksaan mata rutin yang mencakup:
- Tes ketajaman penglihatan: Untuk menentukan seberapa baik seseorang dapat melihat pada berbagai jarak.
- Retinoskopi: Menggunakan cahaya untuk menilai bagaimana cahaya dibiaskan oleh mata.
Jenis-Jenis Astigmatisma
Astigmatisma dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan karakteristiknya sbb:
- Astigmatisma Reguler: meridian utama terpisah 90 derajat dan perbedaan kekuatan refraksi konstan.
- Astigmatisma Ireguler: orientasi meridian utama dan kekuatan refraksi bervariasi.
- Astigmatisma Miopik: salah satu atau kedua meridian mengalami rabun jauh.
- Astigmatisma Hiperopik: salah satu atau kedua meridian mengalami rabun dekat.
- Astigmatisma Campuran: satu meridian mengalami rabun jauh, sementara yang lain mengalami rabun dekat.
Pengobatan Astigmatisma
Astigmatisma dapat dikoreksi dengan berbagai cara, antara lain:
- Kacamata: Kacamata dengan lensa silinder dapat membantu mengoreksi kelengkungan mata.
- Lensa kontak: Lensa kontak dengan kekuatan koreksi yang sesuai juga efektif untuk mengatasi astigmatisma.
- Operasi refraktif: Untuk kasus yang lebih parah, operasi seperti LASIK atau PRK dapat menjadi pilihan untuk memperbaiki bentuk kornea.