Ambliopia, sering disebut juga sebagai mata malas, adalah kondisi di mana salah satu atau kedua mata tidak berkembang dengan baik selama masa pertumbuhan anak. Istilah ini berasal dari kata Yunani “amblys” yang berarti tumpul dan “ops” yang berarti mata. Akibatnya, penglihatan pada mata yang terkena menjadi kurang fokus atau tidak jelas. Ambliopia ditandai oleh berkurangnya ketajaman penglihatan pada satu atau kedua mata, meskipun tidak ada kelainan struktural yang ditemukan pada mata tersebut.
Penyebab Ambliopia
Penyebab utama ambliopia adalah ketidakseimbangan visual antara kedua mata. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ambliopia antara lain:
- Anisometropia: Rabun jauh atau rabun dekat yang berbeda pada kedua mata: Jika satu mata memiliki masalah refraksi yang lebih parah, otak cenderung mengabaikan sinyal visual dari mata yang lebih lemah.
- Katarak kongenital: Katarak yang terjadi sejak lahir pada satu mata dapat menghambat masuknya cahaya ke retina dan mengganggu perkembangan penglihatan.
- Strabismus (Mata Juling): Mata yang juling seringkali tidak melihat lurus ke objek yang sama dengan mata lainnya, sehingga otak kesulitan menggabungkan gambar dari kedua mata. Ketidakselarasan posisi mata yang menyebabkan otak mengabaikan input dari salah satu mata untuk menghindari penglihatan ganda.
- Deprivasi Visual: Hambatan pada jalur penglihatan, seperti katarak kongenital atau kelopak mata yang menutupi mata (ptosis), yang menghalangi cahaya masuk ke retina.
Gejala Ambliopia
Ambliopia seringkali tidak memiliki gejala yang jelas, terutama pada anak-anak. Mereka mungkin tidak mengeluh kesulitan melihat karena otak mereka telah menyesuaikan diri dengan penglihatan yang buruk. Namun, beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:
- Sering menutup salah satu mata: Anak mungkin secara tidak sadar menutup mata yang lebih lemah untuk mendapatkan penglihatan yang lebih jelas.
- Kesulitan mengikuti objek dengan mata: Mata yang terkena ambliopia mungkin sulit untuk mengikuti gerakan objek.
- Sulit membaca atau melakukan tugas yang membutuhkan penglihatan dekat.
- Kesulitan melihat dengan jelas di salah satu atau kedua mata.
- Memicingkan atau menutup salah satu mata saat melihat objek.
- Menyipitkan mata atau memiringkan kepala untuk fokus pada objek.
- Mata terlihat tidak bekerja sama atau salah satu mata mengarah ke dalam atau luar.
Jenis-Jenis Ambliopia
Ambliopia dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya:
- Ambliopia Strabismus: Terjadi akibat ketidakselarasan posisi mata.
- Ambliopia Anisometropia: Disebabkan oleh perbedaan refraksi antara kedua mata.
- Ambliopia Ametropia: Terjadi akibat kelainan refraksi yang mirip tetapi tidak terkoreksi.
- Ambliopia Deprivasi: Disebabkan oleh hambatan visual yang mengganggu perkembangan penglihatan normal.
Pengobatan Ambliopia
Ambliopia paling efektif diobati pada masa kanak-kanak, sebelum perkembangan otak selesai. Pengobatan ambliopia bertujuan untuk memaksa otak menggunakan mata yang lemah dengan cara:
- Koreksi Refraksi: Kacamata resep dapat digunakan untuk memperbaiki masalah refraksi pada mata yang terkena.
- Tetes mata atropin: Tetes mata ini dapat mengaburkan penglihatan pada mata yang lebih kuat.
- Terapi penglihatan: Terapi ini melibatkan latihan mata untuk meningkatkan koordinasi mata dan otak.
- Terapi Oklusi: Menutup mata yang lebih kuat untuk memaksa penggunaan mata yang lebih lemah.
- Intervensi Bedah: Dalam kasus tertentu, seperti strabismus atau katarak, mungkin diperlukan tindakan bedah.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini ambliopia sangat penting untuk mencegah terjadinya kebutaan permanen. Pemeriksaan mata secara rutin pada anak-anak sangat dianjurkan, terutama jika ada riwayat keluarga dengan masalah mata.
Komplikasi
Jika tidak diobati, ambliopia dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan permanen pada mata yang terkena. Selain itu, ambliopia juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, seperti kesulitan dalam belajar, mengemudi, dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Kesimpulan
Ambliopia adalah kondisi yang dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi sejak dini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penglihatan anak Anda, segera konsultasikan dengan dokter mata.